Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

ARAH LANGKAH

Ada sedih yang tergambar kala aku melihat sosokku sendiri. Terbang tinggi dalam angan bila kacamata khalayak memandang. Akan tetapi, tenggelam dalam lautan bila mataku sendiri yang menatap. Dibesarkan dengan ambisiusitas tinggi, dengan beragam persaingan, dan seringkali memenangkan. Membuat pola pikir seorang aku menjadi sedikit lebih kompetitif dibanding teman sebayaku. Angan-angan tinggi yang masih terawang tak karuan, berbetuk seperti apakah dia, namun mengapa jiwa seorang aku begitu menderu ingin segera meraih? Entahlah. Jiwanya sudah termakan harap yang tak ada ujung.  Sosok itu kemudian telah tumbuh beranjak dewasa. Kini dikelilingi lingkungan yang sedikit berbeda dari masa kecilnya. Over kompetitif. Kuliah di perguruan tinggi yang nan jauh dari rumah membuat jiwa ambisiusnya meluntur sedikit demi sedikit. Dunianya yang dulu masih terkesan sempit dan ia masih begitu agung untuk menyerukan namanya dalam kemenangan. Kini, kemenangan tak hanya dapat diraih olehnya. Beribu jalan bisa

CORETAN?

MELUPA RAGU Karya: Salamah Firdausi Lejar mencecar Lalu terjerembab Diam, membisu Jelmamu bertamu Aku terpaku Ragu Tiba-tiba Pada sudut temaram Candela menyirat bayan Simfoni lama, hadir Dengan untaian rindu Menyesal ragu Dasar penyayat luka! Kenyang perutku memakan bualan Jadi, Kuusir saja hadirmu dengan tawa Karena, Pelatihan dengan luka, Cukup membuat kuat jiwa HAHAHA

CORETAN?

Bawa Pergi Janjimu! Karya: Salamah Firdausi Semerbak harum mawar terisap indera penciumanku Patera menari luwes nampak riang Celotehan burung bersahutan melanglang buana Sedang sinar sore bercengkrama dengan jalinan janji yang membisu Tuan, bilamana kau menunaikan janjimu? Janji pertemuan sepuluh tahun lalu Mengikat filantropi antara sepasang fuad saling mengasihi Akankah Enigma perjumpaan kian mengkeruh? Bak secangkir kopi hitam, namun nikmat Adalah janjimu, yang kunikmati bak secangkir kopi Tak jemu, meski perangai andam kian memutih Aku dan puisiku begitu tabah menunggu Akh, bualan janjimu nyatanya semu Tiada jumpa, hanya luka kau tinggal Hingga senja berkata, “Bawa pergi janjimu!” Madiun, 13 Juni 2018