Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Manusia di Sudut Ruangan

     Langit gelap menaungi riuh lalu lalang kesibukan manusia. Cahaya lampu menyorot sana sini. Suara klakson nyaring berbunyi. Pada suatu rumah, di sudut kota. Nyaris tak terdengar hiruk pikuk aktivitas penduduk bumi. Seorang wanita menyandarkan kepala di sudut ruangan. Gelap bukan lagi perihal langit, tapi juga pikirannya. Kemudian sesak bukan saja karena lalu lalang kesibukan manusia, tetapi juga gemuruh di dada. Jua, air mata adalah hujan yang tiada henti mengalir di pipinya. Di sudut ruang itulah, kepingan raga yang lelah ia biarkan rehat. Meski jiwanya tak benar-benar istirahat.     Sekian gelap malam telah dilewati dengan bayangan menakutkan dari segala pikir. Rembulan jua tak tahu harus memberikan nasihat apa. Terlalu rumit, ungkapnya kala itu. Malam yang panjang ia habiskan untuk memandangi layar. Menyaksikan perjalanan dua dasawarsa yang tak terasa telah ditempuh.      Kata orang, ia introvert. ansos. kuper. pendiam. Padahal diamnya menyeru lantang suara. Hanya orang yang men

Merantau

Tidak ada salah, tatkala hatimu memilih melangkah menjauhi tanah kelahiran. Suatu keputusan besar bagi seorang anak rumahan yang tak mengerti dunia luar. Sejujurnya, jauh dari keluarga bukanlah hal yang mudah. Tapi tidak pula susah. Kamu hanya perlu kekuatan hati, dan meningkatkan hubungan baikmu dengan yang kuasa. Sebab, kejamnya dunia bisa sewaktu-waktu menghantammu. Tiada yang kamu miliki selain Dia. Bahkan orang tuamu, tak akan ada di momen seperti itu. Do'anya lah yang dapat kita genggam dari kejauhan, bukan fisiknya yang dapat kita peluk erat sambil berucap, "Yah, bu, aku lelah". Hanya Tuhan yang tak pernah jauh, apabila kau tak menjauh.