Ketika saya memutusan untuk mencoba kembali menulis, ada rasa ragu menyelinap disana. “Bagaimana jika saya tidak konsisten? Bagaimana jika hanya semangat di awal saja?” Tapi, segala kekhawatiran itu saya tepis dengan kalimat “mulai saja dulu”.
Saya akan memulai #30haribercerita dengan cerita tidak penting yang baru saya alami kemarin. Malam tahun baru identik dengan perayaan, bersenang-senang. Tapi, bukan itu poin yang ingin saya sampaikan. Bagi saya, malam tahun baru adalah waktu yang tepat untuk mencari makanan/minuman diskon dan berburu promo. Beberapa brand menawarkan potongan harga yang sangat menggiurkan otak-otak konsumtif saya, ah-saya ralat, saya tidak sekonsumtif itu. Sebut saja brand kopi J, dan brand kopi P. Saya yang merupakan anak super mager ini ingin mencari minuman kopi yang bisa langsung saya minum tanpa pergi ke store-nya. Dan brand yang tersedia untuk delivery order di daerah saya yaitu brand P.
Lumayan, cukup merogoh kocek sebesar 25 ribu rupiah saya sudah mendapatkan caramel macchiato dan segelas ice matcha. Selama satu jam saya menunggu, akhirnya pesanan saya datang diantar oleh abang ojol andalan, si hijau. “Terima kasih, pak,” ujar saya sembari mengecek kantong plastik berisi minuman kopi. Sedikit terkejut, jumlah kopi dalam plastik tersebut ada 4, padahal saya pesan 2. “Kok ini ada 4 ya pak? Saya hanya pesan 2, tapi struknya sudah sesuai.” Saya memastikan kembali. “Tidak tau, mbak. Saya hanya pick up tadi.” Jawab bapak ojol.
Saya memutuskan membawa minuman itu ke dalam dan mencari nomor whatsapp brand kopi P tempat saya beli. Tidak lama waktu berselang, contact person brand P menjawab chat saya. Katanya, memang sedang overload dan pesanan saya diantar dengan jumlah kelebihan. Ia mengatakan bahwa minuman tersebut tidak perlu dikembalikan karena kesalahan dari pihak mereka. Satu sisi merasa tidak enak karena pasti mbak-mas barista harus nombok gara-gara pesanan saya. Tapi saya juga diuntungkan dengan mendapatkan lebih dari yang saya pesan, hehehe.
Beberapa hikmah yang bisa saya ambil dari kejadian ini. Pertama, lebih teliti dalam melakukan pekerjaan. Saya sering ceroboh apabila bertindak. Pengalaman orang lain bisa saya jadikan pelajaran untuk diri sendiri. Kedua, jangan memanfaatkan momen kesalahan orang lain untuk kesenangan pribadi. Minimal konfirmasi dulu. Apalagi minuman, bisa jadi tidak halal kalau yang bersangkutan tidak ridho, dan juga minum yang bukan haknya.
Lalu apakah 4 gelas minuman tersebut saya minum semua? Tentu tidak. Kebetulan saya punya penyakit lambung yang entah kapan berdamai dengan diri saya. Maka dari itu, saya bagikan saja minumannya ke orang lain, wkwk. Lah, trus ngapain beli? Saya juga tidak tahu.
1 Januari 2023
Komentar
Posting Komentar